Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Untuk pelaksanaan pembelajaran Kurikulum merdeka menekankan tercapainya kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. SMKN 1 Tana Toraja merupakan sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum merdeka dalam pembelajaran.. Implementasi Kurikulum merdeka diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena kurikulum ini pada dasarnya berpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator dan mediator serta motivator bagi siswa, agar siswa semangat dalam belajar dan mendapat hasil baik. Metode penelitian yang di gunakan adalah Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan, dengan pendekatan kualitatif dan mengambil latarbelakang di SMKN 1 Tana Toraja. Subjek dalam penelitian ini adalah Waka Kurikulum, Guru dan siswa, Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah apa yang ingin dicapai melalui inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.Mengacu pada pendapat tersebut, maka penerapan merdeka dalam pembelajaran, yang mana pembelajaran yang aktif harus ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini sering diabadikan oleh guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan dan pembelajaran harus berpusat pada siswa, sehingga dalam proses pembelajaran yakni dengan menggunakan metode-metode yang tepat dan alat media. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu materi yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kurikulum merdeka dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sudah berjalan dengan semestinya dan mengalami peningkatan selama persemesternya.
Galloway, N., Kriukow, J., & Numajiri, T. (2017). Internationalisation, higher education and the growing demand for English: An investigation into the English medium of instruction (EMI) movement in China and Japan. British Council. ELTRA Internationalisation_HE_and the growing demand for English A4_FINAL_WEB.pdf
Materi Tarbiyah SMA .pdf
Pendidikan pada bangku persekolahan terkadang tidak bisa diterima secara totalitas oleh semua peserta didik, dikarenakan peserta didik mempunyai gaya belajar masing-masing sehingga memunculkan sebuah permasalahan dalam proses pembelajarannya, khususnya seorang guru kadang dalam proses mengajar di kelas masih sering menggunakan media papan tulis dan metode ceramah hingga membuat peserta didik merasa bosan dan tidak mampu memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi berbasis PowToon yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan 4-D yang meliputi empat tahap yakni define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat valid dengan nilai rerata sebesar 3,66. Tingkat kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat praktis dengan nilai rerata sebesar 3,53. Hasil tes peserta didik dikategorikan sangat efektif karena mencapai rata-rata hasil belajar 83,54 dengan interval >80). Sehingga media pembelajaran biologi berbasis PowToon layak digunakan karena memenuhi tiga kriteria yakni kevalidan, kepraktisan serta keefektifan. Media pembelajaran biologi berbasis PowToon diharapkan dapat diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di kelas.
Education in school is sometimes not acceptable in totality by all learners, because learners have their own learning style so that it raises a problem in the learning process, especially a teacher sometimes in the process of teaching in the classroom still often uses whiteboard media and lecture methods to make learners feel bored and unable to capture the material delivered by their teachers. This research aims to develop a valid, practical, and effective PowToon-based biological learning medium. This research adapts the 4-D development model which includes four stages namely define (defining), design (design), develop dessiminate. Based on the results of the study, it is known the the level of validity of the PowToon based biology learning media is in the valid category and the mean value is 3.66. The level of practicality of the PowToon based biology learning media is in the very practical category with an average value of 3.53 student test results are categorized as very effective because they achieve an average learning outcome of 83.54 with intervals (>80). So that the PowToon based biology learning media is feasible to use because it meets three criteria, namely validity, practicality and effectiveness. PowToon based biology learning media is expected to be implemented in classroom learning activities. 2ff7e9595c
ความคิดเห็น